JAMBIIN.COM-Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Michigan State University (MSU) Amerika kembali berkolaborasi dalam program Collaborative Online International Learning (COIL) setelah sukses pada tahun sebelumnya. Kali ini, kelas COIL membahas tiga tema utama yang terkait erat dengan industri kelapa sawit, yaitu (1) dampak perkebunan kelapa sawit (PKS) terhadap lingkungan, (2) proses produksi dan pemrosesan kelapa sawit sebagai komoditas global, serta (3) pemasaran dan konsumsi global minyak kelapa sawit.

Program COIL ini melibatkan mahasiswa program pascasarjana dari kedua institusi. Dari MSU, enam mahasiswa berpartisipasi, terdiri dari lima mahasiswa Ph.D. dan satu mahasiswa master dari kelas Global Studies in Art Humanities (GSAH). Sedangkan dari UIN STS Jambi, ada lima belas mahasiswa master dari program Tadris Bahasa Inggris (TBI) yang terlibat.

COIL adalah program pembelajaran online kolaboratif yang diampu oleh dosen dari dua kampus mitra dan diikuti oleh mahasiswa dari kedua kampus tersebut. Program ini dimulai dengan penyamaan persepsi dan berlanjut dengan pengembangan silabus dan proyek penelitian mini bersama. Mata kuliah dari UIN STS Jambi yang terlibat adalah "Entrepreneurship in English Language Teaching", diampu oleh Dion Ginanto, Ph.D. Sedangkan mata kuliah dari MSU adalah kelas "Global Studies" yang diampu oleh Prof Salah Hassan.

Tema utama dari program ini adalah global market, food crisis, dan environmental issues. Tema ini dipilih karena mengangkat isu global terkait kekurangan pangan yang melanda hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kekurangan pangan adalah perubahan lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit, yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan produksi pangan.

Output dari program COIL ini adalah proyek penelitian mini yang dikerjakan oleh kelompok-kelompok yang terdiri dari mahasiswa Indonesia dan Amerika Serikat. Proyek ini melibatkan pengumpulan data terkait dengan berbagai aspek kelapa sawit, dari produksi hingga konsumsi, dan diharapkan dapat menjadi dasar diskusi yang lebih mendalam dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai isu-isu yang diangkat.

Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Su'aidi, Ph.D., menyambut baik kelanjutan program COIL internasional ini. Ia berharap program ini akan memberikan motivasi bagi mahasiswa lain dan menunjukkan bahwa UIN Jambi mampu bekerja sama dan dianggap setara dengan mahasiswa dari Amerika Serikat. "Kelas COIL ini akan dapat memacu semangat untuk terus belajar, berbagi, dan menyebarkan semangat transintegrasi ilmu kepada siapa saja, termasuk mahasiswa dari Amerika," ujar Prof. Su'aidi.

Direktur Program Pascasarjana, Prof. Achmad Syukri, juga menyatakan kebanggaannya atas kerjasama ini. "Pascasarjana akan terus memberikan dukungan agar kegiatan akademik serupa dapat terus digalakkan," tuturnya.

Kerjasama kelas internasional COIL antara UIN STS Jambi dan MSU adalah salah satu contoh nyata dari upaya kolaborasi dengan manfaat bersama, dan diharapkan dapat terus memberikan dampak positif terhadap semangat UIN STS Jambi sebagai kampus yang bergerak dalam perubahan sosial. (*)

Penulis: Khotib Syarbini

Editor: Khotib Syarbini