Kota Jambi dikepung Banjir, 1 Orang Meninggal

Kota Jambi dikepung Banjir, 1 Orang Meninggal

197,067
0

JAMBIIN.COM, JAMBI – Kota Jambi dikepung banjir. Hujan deras yang mengguyur Tanah Pusako betuah sejak dini hari  hingga Senin pagi (1/5/2023) menyebabkan sejumlah wilayah dalam Kota Jambi terendam banjir. Terparah terjadi di Kelurahan Kenali Asam, Kecamatan Kotabaru. Setidaknya ada 4 RT di Kelurahan Kenali Asam yang terendam banjir. Yakni RT 04, RT 03, RT 12 dan RT 05.

Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan satu orang meninggal dunia. Korban bernama Omi  (70), Warga RT 02 Kelurahan Kenali Asam. Dia terpleset dan terbawa arus di saluran air.

Informasi yang didapat, lebih dari 95 rumah warga yang terendam.

Bahkan jalan Letmud Sarniem, atau mengarah ke simpang IV traffic light Kenali Atas, Kotabaru sempat terjadi macet panjang akibat genangan air yang cukup dalam.  "Ini yang terparah, dibandingkan sebelumnya," kata Ulan, warga yang terdampak banjir.

Menurut dia, selain hujan deras, banjir ini juga diperparah dengan kondisi beberapa titik drainase yang kecil tak jauh dari rumahnya. Sehingga air cukup lama mengalir dan membuat banjir di kawasan tempat tinggalnya.

Saat ditanya apakah bakal mengungsi, Ulan mengaku akan menunggu air surut dulu. Jika tak kunjung surut, sementara ia akan berada di lapangan sepak bola yang tak jauh dari tempat tinggalnya. "Nunggu surut dulu. Yang mau diselamatkan barang-barang juga dak bisa. Air setinggi perut, sudah sejak subuh tadi (kemarin,red," terangnya.

Camat Kota Baru, Jauharul Ikhsan mengatakan, kawasan yang terendam diantaranya Kelurahan Paal Lima, Sukakarya, Kenali Asam dan Kenali Asam Bawah.  "Jumlah RT nya belum tahu, lurah sedang mendata di lapangan," katanya saat dikonfirmasi Jambi One, Senin (1/5).

Menurut Jauharul, sejauh ini belum ada warga yang harus mengungsi akibat banjir tersebut.  "Belum ada yang sampai mengungsi, tapi kami sudah koordinasi dengan pihak Dinas Sosial. Kami minta didirikan dapur umum. Sejauh ini lokasinya berada di Kelurahan Paal Lima dan Kenali Asam," katanya.

Jauharul juga membenarkan ada satu warga yang meninggal terseret banjir.  "Itu benar, usia 70 Tahun, namanya Omi, Warga RT 02 Kelurahan Kenali Asam, terpleset dan terbawa arus di saluran air," jelasnya.

Kepala Bidang Sumberdaya Air Dinas PUPR Kota Jambi, Yunius mengungkapkan, hujan yang terjadi Senin dini hari cukup deras dengan kategori ekstrim. "Faktanya hari ini memang terjadi luapan di sungai primer asam, sehingganya banyak warga yang terdampak," katanya saat meninjau lokasi banjir di Kota Baru.

Yunius mengungkapkan, dari laporan yang diterima pihaknya, ada 3 kecamatan yang terdampak banjir. Paling parah terjadi di Kecamatan Kota Baru. "Saya sudah minta petugas di pintu air Angso Duo untuk membersihkan sampah. Karena mengganggu aliran air. Jika ditotal keseluruhan, rumah yang terdampak banjir ada sekitar 1.500 rumah," katanya.

Yunius juga membenarkan banjir kali ini cukup parah dibandingkan tahun sebelumnya. Ini lantaran hujan yang turun cukup deras dengan waktu yang lama. "Yang terendam banjir adalah titik-titik yang lama," kata dia.

Adapun titik banjir diantaranya di Kenaliasam, Kenali Besar, Pematang Sulur, area Kantor BPK Jambi dan beberapa titik lainnya. ‘’Seperti di kawasan Keyo Kost, ini air masih tergenang di aliran drainasenya. Cukup lambat mengalir, sehingga di pangkal air meluap," jelasnya. "Yang parah di kawasan Kenali Asam, Purnama, Jalan Lirik dan sekitarnya," timpalnya.

Sementara untuk pintu air, menurut Yunius sudah diaktifkan. Namun demikian kondisi debit air yang ada cukup besar. "Pintu air sudah aktif. Ya karena memang debit air cukup besar, sehingga terjadi banjir," jelasnya.

Sementara itu, Dinas Sosial Kota Jambi saat ini sudah mendirikan tenda darurat dan juga dapur umum di wilayah yang paling parah terdampak banjir, yaitu Kelurahan Paal Lima, Kota Jambi. "Total ada dua unit tenda yang sudah kami dirikan di Kenali Asam, dan satu dapur umum di wilayah Widuri, Paal Lima, Kota Baru," kata Kadis Sosial Kota Jambi, Noviarman.

Menurut dia, pihaknya sudah menurunkan mobil dapur umum lapangan di Paal Lima. Sebab kelurahan itu menjadi yang paling dalam terdampak banjir. Total, ada sekitar 400 warga atau 200 KK yang terendam banjir. Warga tersebut tersebar di RT 27, RT 31, RT 29, RT 04, dan RT 06.

" Paal Lima menjadi wilayah yang terparah dan di wilayah ini juga surutnya paling lama dibandingkan daerah lain. Untuk kawasan lain, makanan akan kami antarkan dari sini. Di sini makanan sifatnya cepat saji. Seperti mie instan, nasi, sarden, air mineral dan lain-lain," katanya. (***)

Penulis:

Editor: