Mengatasi Gangguan Susah Tidur, Coba 7 Cara ini

Mengatasi Gangguan Susah Tidur, Coba 7 Cara ini

115,290
0

JAMBIIN.COM, Meski sering dianggap remeh, tidur merupakan aktivitas penting yang menentukan kualitas hidup manusia. Ketika tidur, tubuh manusia meregenerasi sel-sel yang rusak, mengatur hormon, memperbaiki sel otot, dan membantu memperkuat daya ingat.

 

Namun demikian, bagi sebagian orang, tidur bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa gangguan tidur yang membuat sebagian orang tidak dapat mengistirahatkan diri, seperti insomnia. Bahkan menurut penelitian tahun 2018, 1 dari 10 penduduk Indonesia mengalami insomnia atau gangguan tidur.

Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah terbanyak dalam hal gangguan tidur. Di Pulau Jawa dan Bali, gangguan tidur ini dialami oleh 44% dari total penduduk lansia.

 

Lantas bagaimana cara mengatasi gangguan tidur? Berikut 7 cara mengatasi gangguan susah tidur:

1. Menghindari pemakaian gawai sebelum tidur

Menurut National Sleep Foundation, adanya laptop dan handphone di sekitar tempat tidur dapat menyebabkan gangguan tidur. Pasalnya, sinar biru yang berasal dari layar gadget dapat mengurangi produksi melatonin pada tubuh, sehingga badan terasa kurang rileks. Karena itu, buatlah kondisi lingkungan di sekitar tempat tidur terasa nyaman, tenang, dan jauh dari gangguan gawai.

2. Menetapkan rutinitas tidur

Tetapkan jadwal tidur yang konsisten setiap hari. Dengan memiliki rutinitas yang konsisten, tubuh perlahan-lahan akan menyesuaikan ritme kerja dan siap beristirahat di jam tertentu.

 

3. Hindari konsumsi alkohol

Hindari minum alkohol sekitar 3 jam sebelum tidur atau batasi konsumsinya sebanyak 2 gelas per hari. Sebaliknya, cobalah untuk minum segelas susu atau teh herbal sebelum tidur, yang dapat membuat tubuh rileks dan siap untuk beristirahat.

4. Melakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur

Lakukan aktivitas yang mendukung relaksasi sebelum tidur, seperti berendam air hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, dan melakukan yoga. Aktivitas tersebut dapat menciptakan suasana nyaman yang mempercepat proses tidur.

 

5. Hindari makanan atau minuman yang mengandung kafein

Kafein adalah stimulan yang menjaga tubuh untuk tetap terbangun. Efek kafein dapat dirasakan dalam kurun waktu 6 sampai 8 jam pasca konsumsi. Oleh karena itu, hindari makanan atau minuman berkafein, seperti kopi atau soda, ketika menjelang tidur.

6. Olahraga teratur

Olahraga dan gaya hidup sehat berperan penting dalam menjaga kualitas tidur. Penelitian 2021 menunjukkan bahwa olahraga selama 60 menit sebanyak 4 sampai 5 kali dalam periode 8-12 minggu dapat membantu mengatasi insomnia. Namun, hindari melakukan olahraga di jam yang terlalu dekat dengan waktu tidur.

7. Konsumsi suplemen untuk mengatasi gangguan tidur

Gangguan tidur berkepanjangan dapat menyebabkan turunnya kebugaran tubuh. Karena itu, kini tersedia banyak sekali suplemen untuk mengatasi gangguan tidur, tapi tidak semua suplemen cocok untuk dikonsumsi secara jangka panjang.

 

“Di pasaran, banyak beredar obat-obatan berdot merah (obat keras), ataupun obat-obatan berdot hijau dan biru yang sering digunakan oleh orang-orang yang mengalami gangguan tidur. Namun, sebenarnya obat-obatan tersebut bukanlah untuk indikasi mengatasi susah tidur, melainkan ditujukan untuk penyakit lain (seperti alergi) dan memiliki efek samping mengantuk. Mengonsumsi jenis obat-obatan seperti ini, tentunya sangat tidak disarankan, apalagi untuk pemakaian jangka panjang,” kata dr Shania.

 

Untuk keamanan, suplemen berbahan herbal natural (alami) seperti Apocynum venetum ekstrak dan Myristica fragrans seperti yang terkandung dalam Fulaz bisa menjadi pilihan. Suplemen ini, kata Marketing Manager divisi OTC PT Lapi Laboratories, Heskhel Wijaya, diklaim tidak memiliki efek samping meskipun digunakan untuk pemakaian jangka panjang dan tidak perlu resep dokter.

“Kami memahami bahwa gangguan tidur dapat mengurangi kebugaran tubuh. Oleh karena itu, kami meluncurkan produk suplemen yang mengandung bahan-bahan alami untuk menangkal gangguan tidur, mendapat ijin BPOM dan sertifikat halal,” pungkasnya.(*)

Penulis:

Editor: