KEMERDEKAAN: Bukan Lagi Tuntutan Tapi Peluang

KEMERDEKAAN: Bukan Lagi Tuntutan Tapi Peluang

32,929
0

Oleh: Bahren Nurdin

Di masa penjajahan, para pejuang kita menjadikan kemerdekaan sebagai tuntutan dan medan juang. Merdeka atau mati!

Saat ini, ketika kemerdekaan telah kita rebut dan penjajah telah diusir, seharusnya kemerdekaan itu tidak lagi mejadi tuntutan tetapi menjadi peluang bagi kita semua untuk mengisinya, terutama bagi generasi muda. Jelas, setiap ada peluang pasti ada tantangan. 

Indonesia telah berdiri kokoh selama 78 tahun sebagai negara merdeka. Namun, harus difahami bersama, kemerdekaan ini tidak hanya sekadar sebuah status, melainkan juga sebuah tanggung jawab untuk diisi dengan berbagai torehan prestasi oleh generasi muda yang penuh potensi. 

Pemuda adalah kunci untuk memastikan bahwa api kemerdekaan terus berkobar dan berdampak positif pada bangsa dan masyarakat.

Pemuda memiliki peran vital dalam memaknai dan mengisi kemerdekaan. Seiring dengan semangat kemerdekaan, para pemuda diharapkan mampu menjalankan peran strategis dalam berbagai sektor kehidupan. Namun, tanggung jawab ini bukan hanya sekadar menjadi tuntutan, melainkan sebuah peluang untuk berkontribusi positif dan membangun masa depan yang lebih baik.

Di era digital ini misalnya, peran media online menjadi sangat penting dalam menyebarkan nilai-nilai positif kepada khalayak. Para pemuda memiliki peluang untuk mengartikulasikan ide-ide kreatif dan pandangan yang cerdas melalui media online. Dari menulis opini yang mencerdaskan, menginspirasi, hingga menyuarakan isu-isu sosial yang relevan, pemuda dapat membentuk persepsi masyarakat dengan cara yang berdampak positif.

Namun, perlu diingat pula bahwa mengisi kemerdekaan tidak hanya tentang mengejar popularitas atau eksposur. Kemerdekaan ini memiliki tanggung jawab moral untuk tidak merusak makna yang telah diperjuangkan dengan begitu berat oleh para pendahulu kita. Menghindari pergaulan bebas, narkoba, dan tindakan-tindakan merusak lainnya adalah bagian integral dari memaknai kemerdekaan dengan benar.

Salah satu cara konkret bagi para pemuda untuk mengisi kemerdekaan adalah melalui prestasi di berbagai bidang. Dari olahraga hingga akademik, dari kewirausahaan hingga seni, dan sebagainya, pemuda memiliki kesempatan untuk berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. 

Kita telah melihat begitu banyak contoh inspiratif dari pemuda-pemuda Indonesia yang berhasil meraih prestasi luar biasa di berbagai ajang internasional. Mereka adalah bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi yang gemilang.

Oleh karena itu, mari bergandengan tangan dalam meneguhkan semangat kemerdekaan dengan menginspirasi para pemuda untuk menjadi agen perubahan positif. Saatnya untuk menghargai dan merayakan kemerdekaan dengan mengisi ruang-ruang kosongnya dengan prestasi, inovasi, dan kontribusi nyata. 

Melalui media online atau berbagai platform media social yang kita miliki, mari jadikan suara kita bermakna dan menginspirasi, menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan yang sejati. Dengan begitu, kita tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga merintis jalan menuju masa depan yang lebih cemerlang dan berdaya saing global. 

Ingat pesan Bung Karno, _"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak."_ Bung Karno mengajarkan kita makna kemerdekaan sejati. 

Akhirnya, ayo semua pemuda Indonesia bersatu, memaknai, dan mengisi kemerdekaan dengan kapasitasnya masing-masing. Kemerdekaan itu tidak lagi tuntutan tapi sudah harus dimaknai sebagai peluang bagi anak-anak muda untuk berprestasi dan berkontribusi. Merdeka!. (Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik)

 

Penulis: Bahren Nurdin SS MA

Editor: Khotib Syarbini