Gunakan Aplikasi Haramains Tim Kemenag Provinsi Jambi Lakukan Monitoring Khusus Jamaah Lansia dan Disabilitas

Gunakan Aplikasi Haramains Tim Kemenag Provinsi Jambi Lakukan Monitoring Khusus Jamaah Lansia dan Disabilitas

3,925
0

Makkah, 18 Juni 2025 — Dalam upaya memastikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji yang masuk kategori rentan, Tim Kementerian Agama Provinsi Jambi melakukan monitoring khusus terhadap jemaah lansia dan disabilitas selama menjalani ibadah di Tanah Suci dengan memanfaatkan aplikasi inovatif HARAMAINS (Haji Ramah Lansia dan Disabilitas).

Monitoring dilakukan secara intensif dan sistematis oleh tim Satgas Haramains, yakni panitia khusus yang dibentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk memberikan pendampingan langsung kepada jemaah berkebutuhan khusus, sejak dari embarkasi hingga pelaksanaan ibadah di Arab Saudi.

Aplikasi HARAMAINS, yang digagas oleh Dr. H. Wahyudi Abdul Wahab, M.Fil.I. dalam proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVII Tahun 2025, menjadi alat bantu utama dalam kegiatan ini. Aplikasi ini menyajikan data jemaah secara rinci dan terklasifikasi berdasarkan kategori seperti lansia, risiko tinggi, dan penyandang disabilitas.

“Dengan aplikasi HARAMAINS, kami bisa melakukan pelacakan dan pemantauan jemaah rentan secara real time, bahkan dari jarak jauh. Ini sangat membantu koordinasi antarpetugas di lapangan maupun di pusat layanan,” ungkap salah satu anggota Tim Monitoring Kemenag Jambi dari Maktab di Makkah.

Aplikasi ini sebelumnya telah digunakan secara optimal di Asrama Haji Embarkasi Haji Antara Jambi, dan kini diadopsi juga dalam pelacakan jemaah di pemondokan dan lokasi ibadah di Makkah dan Madinah. Cukup dengan memindai barcode pada Kartu Identitas Jemaah Haji (KIJH), petugas dapat langsung mengakses informasi seperti:

  • Nomor Kloter

  • Regu dan Rombongan

  • Asal Daerah

  • Gedung dan Nomor Kamar

Hal ini mempercepat proses identifikasi jemaah serta memastikan jemaah rentan mendapatkan layanan prioritas, baik dalam hal akomodasi, transportasi, maupun kesehatan.

Selain itu, dalam pengelolaan logistik, koper kecil jemaah (cabin bag) telah diberi stiker identifikasi khusus sejak dari daerah asal. Penandaan ini memudahkan pengelolaan barang bawaan dan memperkuat layanan one stop service, khususnya bagi jemaah yang membutuhkan bantuan tambahan.

Program HARAMAINS tidak hanya memanfaatkan teknologi, namun juga membentuk tim yang peka secara emosional dan spiritual terhadap kondisi jemaah lansia dan disabilitas. Di lapangan, para petugas dilatih untuk memberikan pendekatan yang ramah, sabar, dan solutif dalam menghadapi berbagai dinamika.

“Aplikasi hanyalah alat, tapi nilai kemanusiaan tetap yang utama. Kami ingin memastikan bahwa jemaah kita, terutama yang lansia dan disabilitas, merasa dihormati, dilayani dengan layak, dan tidak pernah merasa sendirian selama berhaji,” tambah Dr. Wahyudi.

Dengan pemanfaatan aplikasi HARAMAINS, Kementerian Agama Provinsi Jambi berharap monitoring jemaah rentan dapat dilakukan lebih akurat dan responsif, serta menjadi model layanan haji humanis berbasis teknologi di masa mendatang.

Penulis:

Editor: