Eko Setiawan, Tokoh Muda Jambi Ini Siap Menuju BH 1

Eko Setiawan, Tokoh Muda Jambi Ini Siap Menuju BH 1

49,793
0

JambiIn.com- 27 November mendatang, masyarakat Kota Jambi akan memilih siapa yang akan menjadi pemimpin untuk lima tahun mendatang.

Beberapa nama muncul untuk menjadi BH 1 AZ. Salah satunya adalah tokoh muda Kota Jambi, Eko Setiawan.

Nama yang sudah tidak asing bagi warga Kota Jambi, terutama generasi muda.

Memulai langkah politik dari Partai Gerindra, besutan Prabowo Subianto, nama Eko Sablon, panggilan akrabnya mulai berkibar. Menjadi anggota legislatif Daerah Pilihan (Dapil) IV, Jambi Timur, Pelayangan, Pasar dan Jelutung periode 2019-2024 di DPRD Kota Jambi.

Sosok Eko, terlihat bersahabat, berwibawa, sopan dalam bertutur kata dan memiliki naluri kepemimpinan. 

Selain menduduki jabatan penting di DPRD Kota Jambi, pria kelahiran Jambi, 19 Juni 1983 yang lalu ini juga diberikan kepercayaan untuk menjadi Ketua Generasi Muda Wisnumurti (GMW) Provinsi Jambi.

Suami dari dr. Siti Hardianty ini di dalam bekerja sehari-hari selalu menjunjung tinggi norma agama dan hukum. Karena menurut  politikus dari partai Gerindra ini, dirinya takut untuk tersandung proses hukum.

“Kalau bagi saya jabatan ini merupakan amanah yang wajib kita syukuri, mengingat kehidupan di dunia ini hanya sementara. Tapi yang jelas, saya akan memberikan yang terbaik di dalam bekerja, apalagi tujuannya untuk membangun Kota Jambi,” jelas ayah dua orang anak ini.

Untuk periode mendatang, Eko memang tidak ikut kontestasi Pemilu Legislatif.

Karena ingin fokus ke dunia usaha konveksi serta bisnis lainnya yang sempat tertinggalkan olehnya.

"Iya, saya Pileg tahun ini tidak ikut laga karena memang ingin fokus ke bisnis. Orang tua sudah tua, jadi tidak fokus lagi ke bisnis keluarga ini," tambah Eko.

Mengenai pemilihan Walikota, dirinya pada tahap awal tidak memiliki ambisi kesana.

Namun, adanya desakan dari para tokoh agama dan daerah maka dirinya memutuskan untuk memikirkannya.

"Bismillah saja, saya ikhtiar melakukan sosialisasi dan silaturahmi. Jika memang survey bagus, elektabilitas dan popularitas tinggi kenapa tidak. Semua dikembalikan ke masyarakat, akan memilih atau tidak. Dan untuk nomor satu atau nomor dua, lihat nanti perkembangan ke depannya," pungkasnya. (*)

Penulis: Khotib Syarbini

Editor: Paisal Kumar