FOTO: uinjambi.ac.id
Prof Suaidi: TOEFL Rendah, IPK Kurang Bukan Penghalang Dapat Beasiswa LN
JAMBIIN.COM-Bertempat di ruang Amphitheater lantai empat gedung Rektorat, Pusat Admisi dan Layanan Internasional mengadakan Sharing Beasiswa S3 Luar Negeri (LN), Selasa (27/6/2023).
Prof Dr Su’adi MA PhD, berkesempatan membuka acara tersebut, bahkan bukan hanya memberikan sambutan, namun Prof Su’adi memberikan materi tentang pengalaman memperoleh beasiswa di Australia. Rektor bahkan bertahan hingga kegiatan sharing beasiswa hampir selesai.
“Saat ini peluang untuk berkuliah ke luar negeri sudah sangat banyak. Seharunya tidak ada lagi alasan bagi dosen UIN Jambi untuk tidak mencoba melamar beasiswa-
beasiswa tersebut,” ujar Prof Su’aidi.
Lebih lanjut, Prof Su’adi menyampaikan bahwa keuntungan memperoleh beasiswa ke luar negeri bukan hanya dari keuntungan dan privilege secara akademik, namun juga keuntungan-keuntungan lain yang tidak bisa didapat jika berkuliah di dalam negeri.
Senada dengan Rektor, Nisaul Fadilah PhD menyampaikan banyak benefit melanjutkan studi khususnya di Australia. Tanpa sadar sebenarnya Kementrian Agama (saat itu beasiswa 5000 Doktor) juga menyekolahkan satu keluarga. Karena ketika ada mahasiwa Indoneisa yang belajar di Australia, mereka akan membawa serta keluarga. Putra-putri mereka secara ototmatis juga akan bersekolah di Australia. Menariknya sekolah di Australia dari SD sampai SMA tidak dipungut biaya. Sehingga, Kementrian Agama secara tidak langsung memberikan paket komplit beasiswa.
Materi kemudian dilanjutkan dengan sharing pengalaman Nisaul Fadillah Ph.D saat ia berkuliah di Western Sydney University. Di antaranya bagaiamana cara memperoleh Letter Of Acceptance (LOA), bagaimana memperoleh beasiswa dari Kemenag, bagaimana mensiatati agar selesai kuliah tepat waktu, dan bagaimana trik menyelesaikan penelitian Disertasi di Australia.
“Bapak dan Ibu, saat saya mendaftar beasiswa, IPK saya tergolong rendah. Bukan hanya itu, TOEFL saya juga tidak mencapai standar. Ditambah lagi usia saya tidak lagi tergolong muda. Namun itu semua tidak lantas mengurungkan niat saya dalam mendaftar beasiswa. Jangan khawatir dengan umur, dengan IPK, dan nilai TOEFL, Insya Allah beasiswa Kemenag dapat mengakomodirya. Asalkan kita mau berusaha untuk berjuang dan pantang menyerah dalam mengusahakan untuk mendaftar beasiswa," bebernya.
Kegiatan yang dikuti oleh dosen hampir selulur fakultas di lingkungan UIN STS Jambi dilanjutkan dengan papapran Bapak Erwin, koordinator Bahasa UPB UIN STS Jambi.
Dalam presentasinya Pak Erwin menyampaikan bahwa UPB siap dalam mendampingi setiap proses pendaftaran beasiswa. Kabar baiknya, satu-satunya tempat test resmi di Jambi untuk TOEL dan IELTS adalah di UIN STS Jambi. Bukan di universitas atau institusi lainnya.
Kegiatan ini tergolong sukses, terbukti dengan antusiasme peserta dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan kepada pemateri. Mudah-mudahan akan semakian banyak dosen UIN STS Jambi yang berkuliah ke luar negeri. (bin/uinjambi.ac.id)
Penulis:
Editor: Khotib Syarbini
LEAVE A REPLY