Penghentian Angkutan Batu Bara Diperpanjang
JAMBIIN.COM, Masalah angkutan batubara terus jadi polemik. Keputusan gubernur dan kapolda Jambi menghentikan sementara aktivitas (opersional) angkutan batubara untuk mengatasi kemacetan parah ternyata menimbulkan masalah baru.
Sejak larangan itu diberlakukan, truk angkutan batubara memang tidak beroperasi. Namun, para sopir yang sudah terlanjur mengisi truknya dan keluar dari tambang memarkirkan kendaraan di bahu jalan di sepanjang jalur yang biasa mereka lalui. Diantaranya di kawasan arah
Jembatan Aurduri I, tepatnya di kawasan Perumahan Aston Villa, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi.
Puluhan truk yang terparkir di bahu jalan itu menggangu aktivitas warga sekitar. Keberadaan truk ini juga sangat rawan terjadi kecelakaan lalulintas. "Kami minta pihak kepolisian mengambil tindakan," kata Wildan, salah seorang warga Perumahan Aston Villa, Rabu (12/10/2022).
Selain di kawasan Anton Vila, truk truk berisi batubara juga banyak terlihat terparkir di bahu jalan lintas Jambi- Tempino. Informasinya, ada sekitar 500 truk yang sudah terlanjur memuat batubara tertahan di sepanjang jalur Jambi-Tempino. Selain di kantong kantong parkir, armada angkutan batubara itu juga diparkir dibahu jalan.
Kasat Lantas Polres Muarojambi AKP Angga Lutvyanto mengatakan, memang semalam belum diperbolehkan angkutan batubara masuk Kota Jambi. "Jadi memang diparkir di kantong-kantong parkir yang tidak mengganggu ruas jalan," kata Angga.
Menurut dia, bahu jalan diperbolehkan jika memang kantong-kantong parkir seperti rumah makan tidak memadai lagi, karena sifatnya urgensi. "Kalau untuk mengarahkan ke Perumahan Aston Villa itu bukan dari kepolisian. Mudah-mudahan nanti sore sudah clear," tandasnya.
Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan tadi malam sekitar 500 truk batubara yang tertahan di Tempino dialirkan ke Talang Duku. Ini dilakukan untuk menghindari bottleneck di Tempino.
Bottleneck adalah, penyempitan lebar jalan dari kondisi lebar jalan yang normal di salah satu titik atau ruas jalan, sehingga mengakibatkan kemacetan atau perlambatan arus lalu lintas.
“Ini yang ingin kita hindari. Makanya nanti truk itu akan kita alirkan ke Talang Duku,” kata Rachmad, dalam keterangannya Rabu sore (12/10/2022).
Ratusan truk tersebut digerakkan sekitar pukul 22.00. Aparat pun telah disiapkan untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah. Sementara truk dari Batanghari tetap tidak boleh berjalan. (ist)
Penulis:
Editor:
LEAVE A REPLY